Piaynemo, Raja Ampat

Awal Tahun 2016 ini saya kembali mendapat kesempatan untuk berkunjung ke Raja Ampat yang kesekian kali. Meski sudah kesekian kali, tetap saja kabupaten kepulaun ini tidak ada habisnya untuk di explore . Selain luas, biaya untuk menjangkau pulau-pulau yang tersebar di bagian barat Kota Sorong ini sangat mencekik leher.  Harus pintar-pintar untuk bisa mengunjungi setidaknya satu atau beberapa tempat yang konon katanya terindah di dunia (saat ini).

Ceritanya saat foto-foto pak Presiden Jokowi menjadi trending topic di media sosial dan pemberitaan saat beliau menyabut tahun baru di Raja Ampat. Ada satu foto yang diambil di puncak perbukitan karst Piaynemo. Merasa penasarang karena tinggal di Papua tapi belum menginjakkan kaki diatasnya, saya pun menyusun trip singkat kesana. Belakangan saya ketahui jika Piaynemo sendiri lumayan luas dan banyak hal yan gbisa dilakukan di sana sebagai pelancong.

Piaynemo letaknya luamayan jauh dari Wasisay , ibukota Kabupaten Raja Ampat. butuh 2 jam menuju kesana dengan menggunakan longboat dengan mensin ganda 40 PK. itu jika kondisi laut tidak berombak. Karena sebelum kesana saya sudah bergoogling riah dan mendapat banyak petunjuk dari goole map maka saya putuskan untuk menginap beberapa hari di Homstay satu-satunya yang ada disana. karena homstaynya milik warga lokal harganya pun cukup terjangkau.

Hari pertama setelah leyeh-leyeh di homstay yang sangat tradisional, bersih dan tenang itu saya diajak petuga untuk mendaki ke puncak Piayanemo yang selama ini seirng muncul di intragram, facebook ato twitter. Termasuk foto sang presiden yang saya cerita tadi. hanya 2 menit menuju ke kaki punca Piaynemo. dan didepan mata sudah telihat ratusan anak tangga yang terbuat dari kayu merbau yang endemik papua itu menuju ke puncak .

Tiba di puncak, dan masih ngos-ngosan karena harus memanjat ratusan anak tangga (konon ada sekitar 300 anak tangga) saya sih malas hitung karena baru 78 anak tangga, konsentrasi sudah buyer. Mata langsung terbuka lebar dan lupa kalo sedang ngos-ngosan.  menarik napas panjang dan membuka tangan selebar-lebaranya bak sarjana yang baru lulus. ya seprti itulah rasanya berada di puncak Piayanemo.

Dibawa sana tersebar perbukitan karst dari berbagai ukuran. gradasi warna air laut yang tenang menambah indahnya pemandangan dari atas. untuk menambah indah hasi cepretan foto, tunggu saja perahu aang melintas diselah-selah bukit karst tadi karena buih yang dihasilkan oleh perahu menjadi kan foto terlihat profesional.

Puncak ini banyak sekali dikunjungi wisatawan dalam tiap harinya. kebanyakan mereka hanya datang selfie-selfie trus kabur pulang entah kemana. Jadi memang Piaya nemo lebih terkenal karena puncak yang satu itu. Padahal banyak yang bisa dinikmati disini. misalkan kayaking tiap Pagi, siang ato pun sore dengan gratis menuju satu pulau kepulau lainnya . sambil selfie pula .

Berenang dan snorkling sudah pasti menarik karena airnya sangat tenang dan jernih. banyak ikan termasuk ikan hiu jenis black tip . Saya sendiri tiap hari melakukan kegiatan itu hingga badan gosong. Sorenya leyeh-leyeh di bagian barat pulau sambil memandangi sunset dibawah pohon ketapang yang perna ditempati si Nikita Wily berfoto 😀 tidak penting banget. Bicara soal artis kata pemilik Homstay, artis yang terkenal yang perna datang juga adalah chef marinka . Waktu itu dia melakukan suting untuk program masak-masaknya di tv afc (Asian Food Chainal) keren.

Bagian selatan Piayanemo lebih sunyi lagi. jarang yang kesana. Padahal keindahannya tidak kalah menarik. bahakan dalam perjalanan kepuncaknya, kita bisa melihat tumbuhan apa saja yang mampu hdup di tempat yang kering dengan tanah yang tidak subur sama sekali itu. Waktu naik ke puncak bagian selatan Piaynemo itulah saya melihat langsung tumbuhan palem yang daunnya banyak digunakan warga Raja Ampat sebagai bahan baku membuat atap rumah. termasuk untuk atap sebagian Resort dan Homstay . Atap dari daun palem ini keren banget. motif dan coraknya sangat cantik sehingga membetuk garis yang indah saat terpasang pada atap.

Didepan piaynemo terdapat pulau yang dulunya digunakan CI sebagi pos pengamanan daerah perlindungan laut. yang pasti pulau itu sanga tindah. apalagi bawah lautnya, sangat keren. banyak cela-cela batu karang yang dipenuhi berbagai jenis ikan. sangat kerena untuk snorkeling dan diving. Pantas saja paran operator liveaboard menjadikan point ini sebagi salah satu site diving dalam trip mereka di Raja Ampat.

Piaya nemo tidak cukup dijelajahi dalam 1 jam. Piaya nemo tidak hanya cocok untuk selfie dari puncaknya jadi jika anda ingin mendapat lebih, tingaalah satu dua hari. maka anda akan mendapat nilai lebih dari kunjungan anda ke Piayanemo.

 

Diterbitkan oleh Amos Sumbung

Suka jalan-jalan terutama ke tempat baru. Snorkeling, Baca terutama novel dan buku travel. TInggal di Manokwari Papua . Saya suka kopi. sangking sukanya, saya membuka warung kopi :D

Tinggalkan komentar