Teminabuan 10 Tahun Kemudian Jalannya Tetap Sama

Pertama kali menginjakkan kaki ke Sorong Selatan pada sekitar 15 tahun silam. tepatnya di tahun 2008 ketika masih duduk di bangku kuliah dan ikut menjadi relawan disebuah kegiatan warga di Kampung Mlaswat, Distrik Seremuk. Sekarang Mlaswat masuk di Distrik Saifi pemekaran dari Distrik Seremuk.

Tentu saja saat itu jalan menuju Sorong Selatan masih sangat jelek. Mobil kesana masih didominasi oleh mobil-mobil 4WD karena mabanyak medan jalan yang butuh tenaga ekstra. Apa lagi jalan masuk Mlaswat saat itu baru dibuka jadi masih sangat offroad. sertu bleum keras dan kubangan sepanjang jalan.

perjalanan saya ke Sorsel terutama Teminabuan, Distrik Saifi dan Distrik Seremuk makin intens sejak tahun 2011. Jalan poros Sorong -Teminabuan saat itu sebagian besar mulai di cor menggunakan semen. jika saat ini anda ke Teminabuan maka sebagian besar jalan berupa jalan cor. Beberapa tempat masih sering diperbaiki akibat rusak karena kontur tanah yang tidak stabil.

Jalan rusak akan ada temui saat masuk wilayah percabangan jalan Sorong -Maybrat – Teminabuan. perna sih menikmati jalan licin disitu tapi hanya setahun. Selanjutnya hancur lagi hingga sekarang. malah makin parah.

Dalam Kota Teminabuan sendiri 10 tahun lalu dan sekarang sama saja. Tidak ada perubahan. Kalo ada presentasinya sedikit. Jalan berlobang dengan mudah ditemukan disana-sini. Begitu anda tiba di Teminabuan, anda akan disambut libang besar sepanjang jalan di Puskesmas Teminabuan sampai komplek perkantoran bupati.

Pertanyaannya selama ini bupati dan para kepala dinas lewat mana? apaka mereka nyaman melalui jalan yang bisa membuat pinggang encok? apakah memperbaiki jalan dalam kota yang tidak seberapa luas itu akan membuat kabupaten Sorong Selatan bangkrut? Jika sudah begini tidak usah berharap jalan ke distrik-distrik akan bagus. lah jalan menuju kantor bupati saja rusak apa lagi jalan ke rumah kepala kampung.

Intinya dalam 10 tahun, jalan di Sorong Selatan kerjanya tambal sulam yang bertahan hanya beberapa bulan kemudian hacur kembali. tidak ada niat membagun jalan yang laiyak dari pemerintah.

Diterbitkan oleh Amos Sumbung

Suka jalan-jalan terutama ke tempat baru. Snorkeling, Baca terutama novel dan buku travel. TInggal di Manokwari Papua . Saya suka kopi. sangking sukanya, saya membuka warung kopi :D

Tinggalkan komentar